Wednesday, August 28, 2019

C. Jenis dan Karakteristik Bahan Keras Buatan

Bahan keras buatan adalagh bahan yang untuk karyakerajinan yang diolah danb dicampur dengan bahan tertentu sehingga menjadi keras, dan memiliki sifat kuat dan tahan lama. Bahan-bahan yang bisa digunakan bisa berupa kaleng, kaca, dan sebagainya. 
1. Kaca

  • Kaca wujudnya transparan dan bening.
  • Ketebalanya bervariasi antara 1 mm-2 cm tergantung pada kebutuhan.
  • Permukaanya licin dan kilap. Jika dilukis harus menggunakan cat khusus yang dapat menempel pada permukaan kaca.
  • Kaca dapat dilebur dan dibentuk dalam kondisi panas.

2. Logam
  • Logam terdiri dari berbagai warna, ada yang perak, emas, ada yang kemerahan/kecoklatan, dan juga berwarna perak keabu-abuan.
  • Bentuknya ada yang tebal dan berat, adapula yang pipih dan tipis lagi ringan.
  • Logam mudah terkorosi oleh udara, maka kadang dilapisi dengan krom atau lapisan emas murni. Ada pula yang melapisinya dengan cat. Oleh sebab itu perawatan pada produk kerajinan logam cukup membutuhkan perhatian agar tidak pudar.

B. Jenis dan Karakteristik Kerajinan Bahan Keras Alam

Bahan keras alam adalah bahan untuk karya kerajinan yang diperoleh dari alam sekitar dan merupakan sumber daya alam baik hutan, bumi, maupun perairan Indonesia. Sifatnya pejal, solid, kuat, padat, dan tidak mudah berubah bentuk. Contoh bahan keras alam adalah kayu, bambu, rotan, dan sebagainya. 
1. Kayu

  • Kayu terdiri dari berbagai macam jenis, diantaranya: mahoni, pinus, jati, nangka, hitam, kelapa, lame, albasia, sungkai, kamper, meranti, dan sebagainya.
  • Masing-masing kayu memiliki ciri yang berbeda. Tetapi selain keras rata-rata memiliki serat atau urat kayu yang indah.
  • Memiliki lingkaran tahun.
  • Tahan lama dan dapat dibentuk dengan diukir.
  • Ada yang memiliki beban ringan seperti lame dan albasia, ada pula yang berat seperti jati.
  • Sebagian dapat memuat karena perubahan suhu, tidak demikian untuk kayu jati.


2. Bambu

  • Batangnya kuat, namun akan terjadi pelapukan jika terkena air terus menerus.
  • Memiliki rongga dari ukuran 1 cm hingga 20 cm. Sehingga dapat dibuat sebagai wadah dalam kerajinan.
  • Memiliki ruas batang. Ruas inilah yang unik. Terkadang dalam pembuatan kerajinan sangat ditonjolkan.
  • Tekstur batangnya halus meskipun tidak diamplas.
  • Dapat dipotong berbentuk sayatan ataupun bentuk utuhan.


3. Rotan

  • Batangnya kuat, lebih kuat dari bambu. Terutama serat batangnya sangat kokoh.
  • Rotan yang dimanfaatkan sebagai kerajinan ada yang berongga dan ada yang tidak. Yang berongga mempunyai ukuran 1/2 cm hingga 1 cm. Sedangkan yang tidak berongga merupakan bagian dalam dari rotan
  • Memiliki ruas batang namun lebih samar dibanding bambu.
  • Tekstur batangnya halus meskipun tidak diamplas.
  • Dapat dipotong berbentuk sayatan ataupun bentuk utuhan.
  • Rotan memiliki bentuk yang panjang bisa mencapai 10 meter karena hidupnya menjalar dan melilit, sedangkan panjangnya selalu bertambah.

Tuesday, August 27, 2019

A. Prinsip Kerajinan Bahan Keras

1. Keunikan Bahan Kerajinan
Bahan dasar yang dapat digunakan sebagai kerajinan dapat dibuat dari bahan alam, bahan buatan, bahan limbah organik, dan bahan limbah anorganik. Seorang pengrajin hanya memerlukan ketekunan untuk dapat menciptakan sebuah produk kerajinan yang dapat dinikmati banyak orang dan bernilai jual. Untuk membuat kerajinan dapat menggunakan berbagai bahan dasar dengan berbagai teknik. Masing-masing teknik mnemiliki kekhasan sesuai dengan karakteristik bahan dasar yang digunakan juga sesuai fungsi dari kerajinan yang dibuat. Teknik pengerjaan sebuah kerajinan pun dipengaruhi oleh alat yang dipakai. Alat dapat mempercepat dan mempermudah produksi kerajinan. Bahan kayu memiliki keunikan tekstur urat/serat kayu yang sangat unik dan tidak dapat ditemuyi pada bahan lainnya. 

2. Keragaman Muatan Nilai dalam Produk Kerajinan
Banyaknya bentuk produk kerajinan tidak lepas dari gagasan ataupun ide manusia yang dapat berawal dari suatu pikiran dan kehendak melalui tindak cipta karsa. Karya yang dihasilkan dapat merupakan seperangkat karya dengan muatan pesan tertentu yang sangat ditentukan oleh penciptaan kreatif manusia. Pesan yang dapat kita peroleh berdasarkan proses berkarya ini dapat kita bedakan sebagai berikut:
  • Produk dengan nilai fungsional  
  •  Produk dengan nilai informatif 
  •  Produk dengan nilai simbolik 
  •  Produk dengan nilai prestise (wibawa)
3, Aspek Rancangan dalam Produk Kerajinan 
Faktor-faktor permasalahan obyektif yang diperlukan untuk diketahui sebelum perancangan adalah sebagai berikut
1. Faktor Teknis 
  • Metode produksi yang handal
  • penerapan daya mesin atau manual 
  • tingkat kemahiran sumber daya manusianya.
2. Faktor Ekonomis
  • Pemasaran yang tahan persaingan, 
  • Sistem pemasokan atau distribusi, 
  • Kebijakan penciptaan (hak cipta),
  • Nilai jual dan keberadaan suku cadang (sumber daya bahan dan alat), serta 
  • Selera masyarakat terhadap produk tersebut.
3. Faktor Ergonomis 
  • Kenyamanan 
  • Keamanan
  • Kesesuaian 
  • Kepraktisan
4. Faktor Sains dan Teknologi 
  • Terdapat unsur kebaruan atau temuan 
  • Selalu mengikuti perkembangan pengetahuan dan teknologi
5. Faktor Estetika
  • Menampilkan bentuk keindahan 
  • Memiliki daya pikat 
  • Terjadi keserasian 
  • Penggarapan yang rinci/detail 
  • Perupaan atau pewarnaan 
  • Kesan atau gugahan yang ditampilkan
6. Faktor Kondisi Lingkungan
  • Nilai budaya 
  • Kondisi lingkungan atau wilayah setempat



Kerajinan Bahan Keras

Kerajinan dihasilkan manusia untuk memenuhi kebutuhan keseharian, namun juga dapat digunakan sebagai kepentingan ritual. Namun tidak sedikit pula kerajinan yang diperuntukkan sebagai pelengkap interior. Jenis produk kerajinan yang tergolong karya pelengkap interior adalah semua benda yang sengaja dibuat sebagai bagian interior yang bermanfaat untuk menambah keindahan. Benda kerajinan jenis ini diperlakukan secara khusus menjadi benda yang sangat bernilai, diproduksi terbatas, dan bahkan memiliki kekhasan yang terlihat sebagai kearifan lokal. Produk kerajinan sebagai pelengkap ini secara uum dapat kita kelompokkan berdasarkan kegunaannya, yaitu
a. Memperindah struktur banguna
b. Nilai tambah dari penampilan sebauh benda
c. Pelengkapan busana, dll

Kerajinan bahan keras alam dan buatan terlihat melalui produk-produk yang tersebar di berbagai wilayah. Kerajinan bahan keras alam adalah bahan yang berasal dari kekayaan alam yang ada di daratan dan lautan. Contoh bahan keras alam adalah kayu, rotan, bambu, dan sebagainya.  Kerajinan bahan keras buatan adalah kerajinan yang bahannya telah mengalami pengolahan kembali. Contoh kerajinan bahan keras buatan adalah kaca, kaleng, dan lain sebagainya. Karakter dan ciri khas bahan keras masing-masing tercermin jelas dari corak dan bentuknya dengan budaya yang melatarbelakanginya. 




Wednesday, August 14, 2019

Alat-alat yang Menggunakan Listrik

Dalam kehidupan sehari-hari, hampir seluruh alat yang kita gunakan menggunakan energi listrik untuk menjalankannya. Oleh karena itu kita tidak bisa terlepas dari penggunaan energi listrik. Contoh alat yang menggunakan energi listrik, yaitu:

1. Televisi


Kegunaan televisi sangat beragam diantaranya, seperti sebagai media hiburan, sumber informasi, menghilangkan stress atau sebagai alat relaksasi

2. Stop Kontak


Stop kontak adalah sebuah alat penghubung antara alat listrik dan aliran listrik

3. Charger


Charger adalah alat yang digunakan untuk mengisi energi ke dalam baterai (isi ulang) dengan memasukkan arus listrik melaluinya. 

4. Setrika

Fungsinya untuk menghaluskan pakaian yang kusut

5. Lampu

Fungsinya untuk penerang ruangan

6. Kipas Angin



Berfungsi untuk pendingin ruangan

7. Sakelar

Berfungsi untuk memutuskan atau menyambungkan rangkaian listrik

Tuesday, August 13, 2019

Jenis-jenis saklar

Saklar ini tidak lagi memerlukan penjelasan. Ini suatu cara yang termudah untuk menghubungkan/memutuskan suatu hantaran.
Saklar seri ini gunanya untuk memutuskan dan menghubungkan dua buah kelompok lampu secara bergantian. Misalnya:Lampu yang terdapat pada ruangan tamu dan lampu yang terdapat pada taman dapat hidup sendiri-sendiri atau seluruhnya dihidupkan pada waktu bersamaan.
Saklar tukar/hotel ini digunkaan apabila kita menghendaki melayani satu lampu dari dua tempat atau lampu menyala secara berurutan. Misalnya: Pada lorong-lorong dalam kamar yang dua pintu dan tangga pada rumah bertingkat, maka kita pakai dua buah saklar tukar.
Saklar silang ini digunakan apabila kita harus dapat melayani satu lampu dan tiga tempat, maka kita pakai saklar silang waktu memasang. Hendaklah diingat, bahwa saklar yang pertama dan penghabisan haruslah dipasang saklar tukar, saklar di antaranya adalah saklar silang.
Misalnya:
Kamar mandi, atau penerangan luar sehingga kedua kawat lampu diputuskan hubungannya.
Saklar ini dipakai pada golongan yang terdiri dari sejumlah lampu-lampu besar. Misalnya:Untuk penerangan lantai, penerangan bagian atas dan gedung-gedung pertemuan untuk dihubungkan dengan tiga fasa. Hubungan ini disambung dan diputuskan dengan saklar kutub tiga.
Saklar tarik ini digunakan pada kamar tidur, dan kamar mandi yang dapat dihidupkan dan dimatikan dengan menarik saklarnya dengan perantaraan tali sebagai penariknya.
Saklar tombol banyak digunakan untuk mengontrol motor-motor listrik dan juga banyak digunakan untuk melayani bel, dan lain-lain.

Saklar dan jenisnya

Saklar termasuk bahan jadi yang merupakan alat yang berfungsi untuk menghubungkan dan memutuskan arus listrik dari sumber tegangan menuju beban. Saklar sangat banyak macam dan jenisnya misalnya: untuk keperluan instalasi penerangan, untuk tegangan tinggi, instalasi tenaga dan banyak lagi jenisnya. Sebagai pengetahuan dasar cukup mengenai beberapa macam yang dijumpai dalam kehidupan sehari-hari : di rumah, sekolah dan tempat-tempat umum lainnya.
Saklar ada yang dipasang di luar tembok dan ada pula yang dipasang did alam. Saklar yang dipasang di dalam tembok harganya lebih mahal, tetapi lebih banyak yang menyukai sebab tampak lebih bersih dindingnya karena pipanya tidak tampak, sehingga tidak mengganggu pemandangan.
Jenis-jenis saklar pada dasarnya dibedakan menjadi:
1. Saklar manual
2. Saklar magnetik (MC)
3. Saklar otomatis
Saklar magnetik dan saklar otomatis akan dibahas pada semester berikutnya. Sedangkan saklar manual menurut penggunaannya untuk:
1. Instalasi penerangan.
2. Instalasi tenaga.
Macam-macam saklarmanual yang digunakan untuk instalasi penerangan menurut hubungannya antara lain:
1. Saklar tunggal
2. Saklar seri
3. Saklar silang
4. Saklar tukar
5. Saklar kelompok
6. Saklar kutub dua
7. Saklar kutub tiga
8. Saklar tarik
9. Saklar tombol tekan

Tuesday, August 6, 2019

Alat Untuk Instalasi Listrik

Berikut adalah daftar peralatan yang dibutuhkan dan tentu wajib dibawa oleh electrician, untuk menangani sebagian besar pekerjaan listrik serta menyelesaikan pekerjaannya menjadi lebih mudah!

1. Testpen
Teknisi Listrik Wajib Tahu, 10 Alat Ini Harus Dibawa Saat Bekerja!
Alat yang wajib dibawa untuk mengecek atau mendeteksi apakah peralatan listrik tersebut memiliki tegangan atau tidak. Jika terdapat listrik di Stop Kontak atau Kabel listrik, maka lampu Indikator akan menyala, jika tidak ada aliran listrik maka lampu Indikator tidak akan menyala. Fungsi lainnya yaitu untuk membuka skrub dari komponen alat listrik.

2. Voltmeter

Teknisi Listrik Wajib Tahu, 10 Alat Ini Harus Dibawa Saat Bekerja!
Digunakan untuk memeriksa voltage dan memastikan sirkuit tersebut menyala. Pada alat ukur voltmeter ini biasanya ditemukan tulisan voltmeter (V), milivoltmeter (mV), mikrovoltmeter, dan kilovolt (kV). Voltmeter memiliki batas ukur tertentu, yakni nilai tegangan maksimum yang dapat diukur oleh voltmeter tersebut. Jika tegangan yang diukur oleh voltmeter melebihi batas ukurnya, voltmeter akan rusak.

3. Wire Crimpers
Teknisi Listrik Wajib Tahu, 10 Alat Ini Harus Dibawa Saat Bekerja!
Bentuknya macam-macam ada yang besar dengan fungsi yang banyak, seperti bisa memotong kabel, mengupas dan lain sebagainya. Tang Potong kabel biasanya digunakan untuk memotong kabel, mengelupas kabel, dan meng-crimping RJ-45.

4. Wire Strippers 
Teknisi Listrik Wajib Tahu, 10 Alat Ini Harus Dibawa Saat Bekerja!
Untuk memotong isolasi dari kawat. Dilengkapi dengan gigi potong dengan berbagai ukuran yang berbeda untuk macam-macam jenis ukuran kabel.

5. Slotted Screw-drivers
Teknisi Listrik Wajib Tahu, 10 Alat Ini Harus Dibawa Saat Bekerja!
Biasa disebut obeng minus. Digunakan untuk membuka, memasang, mengendurkan, mengencangkan baut atau sekrup yang memiliki bagian atas (kepala) berbentuk pipih (minus).

6. Senter
Teknisi Listrik Wajib Tahu, 10 Alat Ini Harus Dibawa Saat Bekerja!
Gunakan senter sebagai penerangan saat mati lampu atau membetulkan instalasi listrik. Pastikan juga senter yang agan pilih tahan banting supaya tidak cepat rusak karena jatuh atau terlempar

7. Philip screw-drivers
Teknisi Listrik Wajib Tahu, 10 Alat Ini Harus Dibawa Saat Bekerja!
Disebut obeng kembang atau obeng plus. Digunakan untuk membuka, memasang, mengencangkan, mengendurkan baut atau sekrup yang memiliki bagian atas atau kepala yang berbentuk silang (plus).

8.  Wrench Set
Teknisi Listrik Wajib Tahu, 10 Alat Ini Harus Dibawa Saat Bekerja!
Untuk electrician, biasanya dilengkapi pengaman di bagian gagang dengan bahan karet. Fungsinya untuk membuka, mengendurkan, mengencangkan baut sesuai dengan ukurannya.

9. Cutter/razor
Teknisi Listrik Wajib Tahu, 10 Alat Ini Harus Dibawa Saat Bekerja!
Untuk mengupas, membelah bagian isolasi kabel listrik yang memiliki ukuran lebih besar, yang tidak bisa dikupas oleh tang.

10. Voltage Detector
Teknisi Listrik Wajib Tahu, 10 Alat Ini Harus Dibawa Saat Bekerja!
Untuk melihat apakah ada arus listrik. Beberapa perangkat ini otomatis dan beberapa harus dihidupkan melalui tombol. Walau Voltage tester dan test pen memiliki prinsip kegunaan yang sama, namun voltage tester mempunyai banyak kelebihan yang membuat uji kelistrikan lebih akurat jika dibandingan dengan test pen.


Pembangkit Tenaga Listrik

Pembangkit listrik adalah suatu alat yang dapat membangkitkan dan memproduksi tegangan listrik dengan cara mengubah suatu energi tertentu menjadi energi listrik. Beberapa contoh jenis pembangkit tenaga listrik, yaitu:

1. Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD)
Jenis pembangkit listrik ini menggunakan bahan solar sebagai bahan bakarnya. PLTD tidak ditujukan untuk memenuhi kebutuhan listrik yang besar, namun lebih cocok untuk mencukupi kebutuhan listrik yang kecil. Biasanya jenis pembangkit listrik ini digunakan di desa-desa atau daerah-daerah terpencil. Mesin diesel bertugas sebagai prime mover atau penggerak mula. Saat bekerja, mesin diesel akan menghasilkan energi mekanis yang diperlukan untuk menggerakkan rotor generator. Agar efisien, tekanan dan suhu udara yang dicampur dengan solar harus dinaikkan terlebih dahulu pada turbo charger yang digerakkan oleh gas buang, hasil dari pembakaran di ruang bakar.
2. Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)
Pembangkit Listrik Tenaga Air sudah sangat dikenal penggunaannya. Di Indonesia sendiri, jenis pembangkit listrik ini merupakan yang utama. PLTA tersebar di seluruh daerah di Indonesia. Air berfungsi menggerakkan turbin yang terhubung dengan generator. Energi listrik yang dihasilkan ini disebut hidroelektrik. Kelebihan PLTA adalah kapasitas dayanya besar dan alatnya awet hingga 50-100 tahun setelah digunakan. Selain itu jenis pembangkit listrik ini tidak menyebabkan polusi dan bebas emisi karbon, sangat ramah lingkungan.
3. Pembangkit Listrik Tenaga Batubara (PLTB)
Sebagai penghasil batubara yang besar dan pengekspor batubara terbesar kedua di dunia, tak heran bila banyak PLTB tersebar di Indonesia. Sepertiga dari 90% listrik di Indonesia dihasilkan oleh pembangkit listrik tenaga batu bara. Bahkan pemerintah merencanakan bahwa tahun 2030 listrik yang dihasilkan PLTB harus mencapai 50% dari keseluruhan. Meskipun bermanfaat, namun batubara adalah bahan bakar terkotor di dunia. Material ini merupakan penyebab utama gas rumah kaca yang menyebabkan global warming. Masalah lain yang timbul adalah masalah kesehatan. Hampir 80% warga disekitar PLTB mengidap penyakit pernafasan karena terkena debu batubara. Parahnya lagi korban kebanyakan masih balita.
4. Pembangkit Listrik Tenaga Air 
Jenis pembangkit listrik ini membuat angin memutar turbin. Putaran pisau turbin berubah menjadi arus listrik dengan bantuan generator. Sebagai salah satu energi yang terbarukan, pembangkit listrik tenaga angin tidak menimbulkan emisi sehingga ramah lingkungan. Untuk membuatnya tidak memerlukan lahan sebesar jenis pembangkit listrik lain sehingga lebih hemat tempat. Namun biaya pembuatan dan perawatan pembangkit listrik tenaga angin cukup tinggi, karena ada beberapa bagian turbin yang memang mudah rusak.
5. Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)
Hasil pemanasan ketel uap pada PLTU menghasilkan uap yang memutar turbin sehingga menghasilkan listrik. Bahan bakar dari PLTU adalah minyak ataupun batubara. Cara kerja PLTU adalah air dipompa ke dalam pipa air di sekeliling ketel uap. Kemudian udara dan bahan bakar yang sudah menjadi satu disemprotkan ke dalam ruang bakar yang menyala. Terjadilah pembakaran sehingga bahan bakar berubah menjadi energi kalor atau panas.
6. Pembangkit Listrik Tenaga GAs (PLTG)
Bahan bakar PLTG dapat berupa bahan bakar minyak maupun gas alam. Cara kerjanya diawali dengan memasukkan udara ke dalam kompresor melalui filter udara. Tujuannya agar debu dan kotoran tidak ikut masuk ke kompresor tersebut.Tekanan udara pada kompresor ditingkatkan kemudian dialirkan ke ruang bakar untuk selanjutnya dibakar bersama bahan bakar. Hasil pembakaran adalah gas bertekanan dan bersuhu tinggi. Turbin yang ada disemprot oleh gas tersebut. Turbin akan mengubah enthalpy gas menjadi energi gerak yang akan memutar generator yang menghasilkan listrik.
7. Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTPB)
Cara kerja jenis pembangkit listrik ini mirip dengan PLTU, namun uap panas yang dihasilkan murni dari dalam perut bumi. Oleh karena itu PTLPB banyak dibangun di dekat gunung berapi. PLTPB tidak memerlukan bahan bakar sehingga biaya operasionalnya lebih kecil daripada PLTU. Kekurangannya adalah biaya eksplorasi untuk menemukan sumber panas dan pengeboran perut bumi memakan biaya investasi yang sangat besar.
8. Pembagkit Listrik Tenaga Surya 
Sebagai salah satu energi alternatif, sinar matahari dapat dimanfaat sebagai pembangkit listrik. Keuntungannya tentu sinar matahari ramah lingkungan dan tidak terbatas digunakan berapa kali pun. Biaya perawatannya memang kecil bila dibandingkan dengan jenis pembangkit listrik yang lain. Namun biaya pembangunanannya sangat besar Komponen utama PLTS adalah sel foltovotaik yang berperan menangkap sinar matahari yang panas. Sinar matahari yang tertangkap berfungsi memanaskan cairan yang akan berubah menjadi uap. Uap tersebut yang akan diubah oleh generator menjadi energi listrik.
9. Pembangkit Listrik Tenaga Ombak 
Gerakan ombak laut yang bergulung-gulung dan naik turun menghasilkan energi yang cukup besar. Ombak memililki kepadatan daya yang tinggi, memungkinkannya menjadi sumber energi terbarukan dengan biaya paling murah. Jenis pembangkit listrik ini menghasilkan emisi nol, alias sangat ramah lingkungan. Di masa depan diyakini ombak akan menjadi salah satu solusi terbaik untuk menghasilkan listrik.
10. Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa)
Ternyata sampah juga dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan energi listrik. Sampah dipilah terlebih dahulu. Sampah yang masih bisa didaur ulang dipisahkan. Baru sisa sampah diletakkan ke tungku insinerator untuk dibakar. Pembakaran dilakukan pada suhu di atas 1300oC. Tidak perlu khawatir soal asap hasil pembakaran karena telah diatur agar sesuai dengan batas aman emisi gas buang. Sisa abu hasil pembakaran dapat dijadikan bahan bangunan seperti batako. Jenis pembangkit listrik ini tentu sangat bagus diterapkan untuk mengurangii jumlah sampah. Berbagai negara seperti Amerika, Jepang, Belanda dan negara-negara di Eropa sudah menggunakan PLTSa sejak dahulu. Kita tentu berharap agar jenis pembangkit listrik ini lebih banyak lagi dibangun diseluruh daerah-daearah di Indonesia.
11.  Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN)
PLTN membutuhkan reaksi pembelahan inti bahan uranium dalam reaktor nuklir untuk menghasilkan panas. Panas tersebut menghasilkan uap yang dialirkan ke turbin untuk menggerakkan generator. Jenis pembangkit listrik ini sangat ramah lingkungan karena tidak melepaskan partikel nitrogen oksida, sulfur dioksida dan karbon dioksida saat pembakaran terjadi. Namun dibalik kelebihannya, PLTN menuai banyak kontroversi seperti biaya pembuangan dan pengamanan energi nuklir sangat besar. Selain itu potensi kecelakaan nuklir yang sangat mengerikan dampaknya. Radiasinya dapat merusak tubuh manusia bahkan menyebabkan kecacatan dan kematian.

C. Jenis dan Karakteristik Bahan Keras Buatan

Bahan keras buatan adalagh bahan yang untuk karyakerajinan yang diolah danb dicampur dengan bahan tertentu sehingga menjadi keras, dan memil...